AS Ingatkan Armada Pro-Palestina


WASHINGTON - Amerika Serikat Serikat, Jumat (24/6/2011), memperingatkan armada bantuan pro-Palestina akan memikul tanggung jawab jika mereka melaksanakan rencana melanggar blokade Israel atas Gaza.     
Armada kecil itu Mei lalu berusaha memperingati ulang serangan pasukan komando Israel yang menewaskan sembilan aktivis Turki di sebuah kapal yang adalah bagian dari satu armada yang berusaha melanggar blokade yang diberlakukan Israel atas Gaza. "Kami khawatir bahwa beberapa kelompok akan menyelenggarakan peringatan satu tahun insiden armada itu dengan berlayar dari sejumlah pelabuhan Eropa ke Gaza dalam waktu dekat," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Victoria Nuland.     
"Kelompok-kelompok yang berusaha melanggar blokade maritim Israel  atas Gaza itu melakukan tindakan-tindakan yang tidak bertanggungjawab dan prvokatif yang membahayahakn keselamatan para penumpang mereka," katanya dalam satu pernyataan.     
Ia mengatakan armada seperti itu tidak diperlukan untuk menyalurkan bantuan kmanusiaan ke Gaza karena bantuan seperti itu dapat dikirim ke pelabuhan Ashdod, Israel, tempat bantuan itu dapat dibongkar, diperiksa, dan dikirim ke Gaza.      "Kami mendesak semua pihak yang berusaha memberikan bantuan seperti itu kepada penduduk Gaza menggunakan mekanisme ini, dan tidak ikut serta dalam aksi-aksi seperti yang direncakana armada itu," kata Nuland.     
Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton, Kamis menyatakan penentangannya terhadap armada yag direncanakan itu. "Kami yakin bahwa armada seperti itu usaha tidak diperlukan dan bermanfaat dalam usaha membantu penduduk Gaza," kata Hillary kepada wartawan.     
"Pada pekan ini, pemerintah Israel menyetujui satu komitmen penting untuk membangun rumah-rumah di Gaza. Akan masuk bahan-bahan bangunan ke Gaza," kata Hillary.     
"Kami kira tidaklah diperlukan ada armada yang berusaha melakukan aksi provokasi dengan memasuki perairan Israel dan menciptakan situasi di mana Israel memiliki hak untuk membela dirinya," kata Hillary.     
Pada 31 Mei 2010, pasukan komando Israel membunuh sembilan aktivis Turki termasuk seorang  yang juga berkewarganegaraan AS, ketika mereka naik sebuah kapal Turki yang merupakan bagian dari satu armada yang berusaha melanggar bloakde yang diberlakukan Israel atas Gaza.     
Satu kelompok aktivis pro-Palestina, yang dipimpin kelompok-kelompok Turki mengatakan mereka berencana akan berlayar dalam beberapa hari ke depan ke Gaza, terutama dari pelabuhan-pelabuhan Yunani.


Sumber : KOMPAS

Mengadu ke KBRI, Dilempar ke Agensi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama saya Imas, asal Majalengka. Saya dulu bekerja di Kuwait. Saya berangkat dari PT Bahana Timur Megah. Sampai di Kuwait, majikan saya nggak baik sama saya. Saya dipukuli, saya ditendang-tendang seperti bola. Saya pernah ngadu ke KBRI, tapi mereka suruh saya ke agensi. Setelah di agensi saya dijual lagi, dijual lagi. Akhirnya saya dapat majikan yang ingin perkosa saya.

Bus Mahasiswa Celaka, 1 Orang Tewas

PADANG - Sebuah bus yang membawa mahasiswa Fakultas MIPA Universitas Negeri Padang mengalami kecelakaan, Sabtu (26/06/2011) di jalan raya Padang-Bukittinggi, tepatnya di kawasan Duku Padang Pariaman, Sumatera Barat. Menurut Wakapolres Padang Pariaman, Kompol Komaruddin, akibat kecelakaan tersebut, satu orang mahasiswi meninggal, dua orang luka berat dan selebihnya luka-luka ringin. "Korban tewas dan luka-luka tersebut sudah dilarikan ke Rumah Sakit Siti Rahmah Padang," ujarnya.Kata Komaruddim, pihaknya menyelidiki kejadian itu untuk memastikan penyebab kecelakaan. Sementara, Dekan Fakutlas MIPA UNP, Asril mengatakan, rombongan mahasiswa yang menumpang bus naas tersebut, akan melakukan praktik dalam mata kuliah olahraga ke Bukittinggi, Sumatera Barat. "Mereka berangkat ditemani dosen olahraganya,"ujarnya.



Sumber : KOMPAS

Presiden Akan Bertemu Wakil Presiden FIFA

Jakarta (DuniaNews) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berencana bertemu dengan Wakil Presiden Asosiasi Sepakbola Sedunia (FIFA) Geoff Thomson di sela-sela kunjungannya ke Jenewa, Swiss, untuk berpidato pada sidang umum organisasi buruh sedunia (ILO).

Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng usai menghadiri forum pemimpin muda Indonesia di Pacific Place, Jakarta, Kamis, mengatakan Thomson telah mengirim surat untuk meminta bertemu dengan Presiden Yudhoyono yang akan melawat ke Swiss pada 13-15 Juni 2011.

"Ada permintaan dari Wakil Presiden FIFA, memang mengirim surat untuk bertemu bapak presiden," ujarnya.

Menurut Andi, dia belum sempat menghadap presiden untuk menyampaikan permohonan Wakil Presiden FIFA itu.

"Kalau ada kesempatan akan membicarakan dengan Bapak Presiden supaya kalau bisa menerima," katanya.

Namun, Andi mengatakan, pertemuan itu belum tentu membahas kisruh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).

Menurut dia, pertemuan itu lebih merupakan permintaan FIFA untuk melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Yudhoyono.(*)



Sumber : ANTARAnews

Polsek Bekasi Timur Bekuk Kawanan Bajing Loncat

 Bekasi (Aia Indonesia) - Kepolisian Sektor Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat menangkap dua kawanan bajing loncat yang beraksi di wilayah hukum setempat, Jumat.

"Pelaku berinisial RS (42) beserta kawannya, YS (40), ditangkap saat sedang menurunkan kabel listrik curian dari atas truk yang mereka naiki sekitar pukul 16.00 WIB, tak jauh dari Markas kami," kata Kapolsek Bekasi Timur, Komisaris Polisi, Yana Darmayana, di Bekasi.

Sementara satu anggota kawanan bajing loncat yang lain melarikan diri hingga ditetapkan sebagai buron oleh pihak kepolisian.

Saat diinterogasi petugas, RS menceritakan bahwa ia dan dua rekannya menaiki bak truk bermuatan dengan dalih menumpang. Di atas bak truk, ketiganya mengambil apa pun barang yang sedang diangkut dengan memasukkannya ke dalam karung.

Saat sudah sampai di lokasi yang diperkirakan aman, ketiganya turun dengan barang curian tersebut.

Namun aksi mereka saat itu tak berjalan mulus. Ketika turun dari truk dengan barang curian berupa kabel listrik sepanjang 175 meter, Rubianto, supir truk yang mereka tumpangi menaruh curiga dengan gerak-gerik ketiganya. Kecurigaannya terbukti.

"Dua dari tiga sekawan itu pun akhirnya digelandang ke Mapolsek Bekasi Timur," ujar Yana.

Pelaku RS mengaku telah tiga kali menjalankan aksinya itu. Seluruh barang curian dijual kepada penadah di berbagai daerah di Jawa Barat.

"Biasanya hanya dapat terpal. Baru kali ini dapat kabel listrik. Tadinya mau dijual ke lapak yang berani membeli seharga Rp20.000 per kg. Tapi terlanjur tertangkap," katanya.

Pria asal Sumatera ini pun mengakui dirinyalah yang memiliki ide ini dan mengajak serta dua rekannya untuk turut terlibat.

"Uangnya untuk berobat karena saya punya penyakit batuk darah. Penghasilan sehari-hari tidak cukup untuk beli obat," katanya.

Yana menambahkan, dua anggota kawanan bajing luncat ini akan dijerat dengan pasal 363 KUHP. Ancamannya penjara maksimal tujuh tahun. 

KPK Masih Belum Temukan Bukti Kasus Century

 Jakarta (DuniaNews) - Anggota tim pengawas kasus skandal Bank Century Bambang Soesatyo mengungkapkan keyakinanan bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi akan tetap konsisten untuk menyatakan belum ditemukan bukti-bukti adanya tindak pidana korupsi dalam kasus tersebut.

"Saya sendiri tidak yakin KPK berani berkata jujur soal Bank Century. Saya berkeyakinan sampai masa jabatan mereka (KPK) habis Desember 2011 nanti, KPK tidak akan berani mengatakan `diketemukan` atau `tidak diketemukan` adanya tindak pidana korupsi (tipikor). Mereka akan bilang `belum` secara konsisten," kata anggota timwas Kasus Bank Century Bambang Soesatyo di Jakarta, Jumat.

Sebelumnya dalam rapat bersama timwas Kasus bank Century DPR, Ketua KPK Busro Muqodas tetap menengaskan sampai saat ini belum ditemukan bukti kesalahan dalam kasus pemberian dana talangan Bank Century tersebut.

Lebih lanjut Bambang menjelaskan jika KPK menyatakan ditemukan tindak pidana korupsi, maka mantan Gubernur Bank Indonesia Boediono akan menghadapi proses politik kembali di DPR. Yakni hak menyatakan pendapat (HMP) dan pengadilan konstitusi di MK (impeachment).

"Kalau mereka menyatakan tidak menemukan tipikor, mereka khawatir konsekwensi hukum serius bakal menghadang mereka begitu konstalasi politik berubah. Dan pimpinan KPK yang baru nanti tidak mau ambil resiko dengan situasi politik yang baru, setidaknya 2014," kata Bambang.

Bisa jadi, tambah Bambang rezim yg baru nanti mendukung keputusan DPR. Karena hasil penyelidikan (pansus Century), DPR menemukan lebih dari cukup bukti adanya pelanggaran hukum dan tindak pidana korupsi dalam pemberian FPJP dan bailout Century.

Jika hal itu terjadi tambah Bambang maka selain dapat dijerat denbgan pasal 21 UU No.31 th 1999 dan pasal 216 kitab UU Hukum Pidana, mereka yang menghambat atau menutup-nutupi kasus Bank Century, juga dapat dikenakan tuduhan menghilangkan/menyembunyikan informasi atau barang bukti serta persekongkolan.

Sementara itu, tambahnya untuk menemukan `motif` atau pihak mana yang diuntungkan dengan kebijakan FPJP dan bailout Century, sebenarnya penegak hukum termasuk KPK dapat memulai penyelidikan terhadap pihak yang paling dirugikan kalau Bank Century ditutup.

"Yakni deposan besar Bank Century, diantaranya Budi Sampurna yang memiliki dana simpanan lebih dari Rp1triliun. Kalau BC ditutup, sesuai ketentuan dana deposito yang dijamin UU maksimal hanya Rp2 miliar. Itulah sebabnya, dari awal kita sudah mengendus ada pihak yang bergerilya agar ada penjaminan penuh. Usaha tsb hampir berhasil. Tapi wapres Jusuf Kalla (waktu itu) berkeras menolak," kata Bambang .

Bambang menjelaskan setelah gagal menggolkan kebijakan jaminan penuh (blangked Garantie), kemudian ada pihak-pihak yang gencar melobi kesana-kemari termasuk ke pejabat BI dan petinggi partai tertentu agar Century tidak ditutup.

"Menemukan barang dan alat bukti dari peristiwa ini memang tidak mudah. Tapi, bukan tidak mungkin. Asal penegak hukum serius dan punya nyali," kata Bambang.







Sumber : ANTARAnews

.