Kinerja Bank Syariah Belum Tunjukkan Peningkatan Kualitas

Posted by Posted By AIA INDONESIA On 06.57

Bandarlampung (DuniaNews) - Secara umum kinerja perbankan syariah di Lampung selama triwulan laporan belum menunjukkan peningkatan kualitas.

"Meski indikator berupa aset pembiayaan meningkat, namun indikator dana pihak ketiga dan rasio non-performing financing (NPF) menunjukkan penurunan," kata Pemimpin Kantor Bank Indonesia (BI) Bandarlampung, I Made Subaga Wirya, di Bandarlampung, Sabtu.

Pada indikator berupa dana pihak ketiga menurut Made, terjadi penurunan nilai sebesar 4,97 persen pada triwulan laporan dibanding triwulan sebelumnya, meski dibanding triwulan I 2010 terjadi peningkatan 42,46 persen.

Menurutnya, simpanan jenis tabungan pada perbankan syariah mendominasi dengan pangsa 57,93 persen dan pertumbuhan 10,39 persen secara kuartalan (qtq). Sedangkan simpanan jenis giro dan tabungan justru mengalami penurunan nilai dibanding triwulan IV 2010.

Made menjelaskan, meningkatnya pembiayaan bank syariah ternyata kurang diimbangi dengan kualitas pemberiannya. Hal itu nampak dari meningkatnya rasio NPF dari 1,73 persen menjadi 2,02 persen (qtq).

Penurunan kualitas itu pada bank umum syariah (BUS) di mana NPF-nya meningkat dari 1,68 persen menjadi 1,99 persen (qtq), sedang NPF BPRS turun dari 2,67 persen menjadi 2,58 persen.

Sementara pada indikator berupa aset menurut Made, terjadi peningkatan baik secara triwulan maupun tahunan.

Ia menyebutkan, pada bank umum syariah (BUS) dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) masing-masing sebesar 7,39 persen dan 16,57 persen (qtq), sehingga nilai aset perbankan syariah pada triwulan I 2011 sebesar Rp1,31 triliun.

Dibanding triwulan I 2010, aset bank syariah tumbuh signifikan mencapai 93,59 persen (yoy) mengindikasi perkembangan aset bank syariah di Lampung secara tahunan yang cukup baik.

Di sisi lain, pembiayaan syariah di Lampung tumbuh 9,79 persen (qtq) atau 72,11 persen (yoy), di mana sektor pertambangan, industri, listrik, konstruksi, jasa sosial dan lain-lain mengalami pertumbuhan positif.

Pembiayaan untuk sektor lain-lain mengalami pertumbuhan tertinggi mencapai 70,45 persen sejalan dengan peningkatan pembiayaan konsumsi.

Hal itu mengindikasikan bahwa perbankan syariah menjalankan fungsi intermediasi yang lebih berorientasi pada pembiayaan konsumsi terutama pembiayaan perumahan.


Sumber : KOMPAS

0 komentar

Posting Komentar